Gie - The Movie

G i E
"Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan"

Starring by Nicolas Saputra

Director by Riri Riza
Producer by Mira Lesmana

Awards on Festival Film Indonesia 2005

Best Pictures

Best Actor (Nicolas Saputra)

Best Cinematography (Yudi Datau)

Soe Hok Gie dilahirkan tanggal 17 Desember 1942. Sejak kecil telah menunjukkan sifat-sifat setia kawan, cerdas, suka membaca, gemar mendaki gunung dan tidak membiarkan ketidakadilan terjadi di depan matanya.




Pemikiranya dituangkan dalam buku harian. Semasa menjadi mahasiswa Universitas Indonesia, Gie tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan idealis. Kegalauannya dituangkan dalam artikel-artikel yang tajam di media massa.



Kita seolah-olah merayakan Demokrasi. Tetapi memotong lidah orang-orang yang berani menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah.Mereka harus berani menyatakan Benar sebagai Kebenaran dan Salah sebagai Kesalahan.



Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan, sejarah tidak ada ? Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan, sejarah tidak akan lahir ?





Kita punya Bapak (Soekarno) yang kita akui sebagai Founding Father di negeri ini. Tapi tidak berarti dia mempunyai kekuasaan absolut untuk menentukan hidup kita, nasib kita.



Soe Hok Gie meninggal di puncak Gunung Semeru (Desember 1969) dipangkuan sahabatnya, Herman Lantang. Catatan hariannya diterbitkan pertama kali di tahun 1983.



Harapan Soe Hok Gie tentang pemerintahan Indonesia yang bersih dari korupsi dan tidak berpihak pada golongan, ras atau agama tertentu belum terwujud.

(Taken from Gie - The Movie)